Selasa, 27 November 2012

Fakultas Universitas Indonesia Jurusan Dokter Gigi


Fakultas Kedokteran Gigi



Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) membuka lembaran hidupnya pada tahun 1961, bertepatan dibukanya kesempatan kepada 71 pemuda-pemudi Indonesia untuk menuntut ilmu di FKGUI. Hasil ini sebenarnya usaha dari kalangan dokter gigi sejak 1954 dan dari mereka yang berminat memajukan ilmu kedokteran gigi. Mereka bermaksud mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran Gigi di Jakarta, mengingat masih banyak dibutuhkan dokter gigi di tanah air. Waktu itu perbandingan antara dokter gigi dan penduduk 1 : 200.000, sementara lulusan dokter gigi tiap tahun sangat kecil yakni tidak lebih dari 35 orang yang berasal dari dua fakultas (FKG Unair dan FKG UGM). Disamping itu, Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya mempunyai Fakultas Kedokteran Gigi sebagai cermin dari kegiatan profesi kedokteran gigi. Maka, FKG ini pun didirikan di UI dan diharapkan menjadi salah satu Fakultas Kedokteran Gigi Pembina di Indonesia.
Rintisan diatas lalu dilanjutkan Prof. Dr. Ouw Eng Liang (alm) dan kawan-kawan dari bagian Gigi dan Mulut FKUI pada 1959 dengan mengajukan rencara terinci pendirian FKG di UI. Rencana itu mendapat dukungan pula dari Rektor UI Dr. Sudjono Djuned Pusponegoro dan Dekan FKUI Prof. Dr. M. Soekardjo . Tak lama kemudian keluarlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No. 108049 tanggal 21 Desember 1960 tentang pendirian Fakultas Kedokteran Gigi di UI. Sejak itulah, lahir FKGUI yang merupakan Fakultas Kedokteran Gigi Negeri keempat di Indonesia dengan Prof. Dr. Ouw Eng Liang sebagai Dekan pertama.
Tahun 1961, FKGUI yang memiliki 2 Staf Pengajar Tetap, 37 Staf Pengajar Luar Biasa, dibantu 7 tenaga administrasi termasuk pesuruh secara resmi membuka pintunya bagi mahasiswa baru. Awalnya, FKGUI praktis tak mempunyai fasilitas gedung dan perlengkapan. Satu-satunya ruang adalah ruang pinjaman dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yaitu bagian Tata Usaha Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut RSCM. Untuk kuliah tingkat persiapan, pelaksanaan dan tempatnya digabung bersama mahasiswa tingkat I FKUI. Sedangkan praktikum Anatomi Gigi menggunakan tempat penitipan sepeda RSCM (kini tempat parkir paviliun Cendrawasih RSCM). Pada 17 Oktober 1963, mengingat meningkatnya kebutuhan mahasiswa dan keterbatasan fasilitas, maka sebagian ruang depan Perpustakaan Rakyat milik Departemen Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI di Salemba 4 diserahkan kepada FKGUI. Namun, kuliah dan praktikum masih bergabung dengan FKUI. Tahun berikutnya, pada 1964, FKGUI mendapat ruang tambahan yaitu bagian belakang dari Perpustakaan Rakyat. Sebagian ruang itu digunakan untuk preklinik (praktikum) mahasiswa tingkat III sebagai persiapan kepaniteraan klinik di tingkat IV nanti.
April 1965, seluruh ruang Perpustakaan Rakyat diserahkan ke FKGUI sehingga kuliah dan praktikum yang bersifat dental dan kegiatan kemahasiswaan dilakukan disini. Pada 27 Maret, FKGUI membuka poliklinik gigi untuk umum bertempat di Biro Rektor UI. Mulanya poliklinik ini terdiri dari Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu Meratakan Gigi, sedangkan bagian lain yang diperlukan dalam kepaniteraan klinik mendapat pinjaman ruang dari RSCM yaitu bagian Exodontia dan Bagian Ilmu Gizi Tiruan. Terjalinnya kerjasama antara FKGUI dan RSCM, maka bagian Ilmu Pengawet Gigi dan Ilmu Bedah Mulut pun dapat memakai sarana RSCM. Sedangkan kegiatan bagian Ilmu Gizi Tiruan dipindahkan ke FKGUI. Pada 1967, FKGUI berhasil meluluskan 15 dokter gigi.
Pada 1968, poliklinik gigi FKGUI diperluas dengan pengadaan laboratorium teknik dan pembukaan poliklinik baru di Pegangsaan Timur 17, hasil kerjasama dengan bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUI. Poliklinik ini semula digunakan bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Periodontologi. Pada 1969, poliklinik gigi di Salemba 4 diperluas dengan membuka bagian Periodontologi sehingga jumlahnya mencapai 17 dental unit . Kerjasama dengan fakultas dan instansi lain pun mulai dibina.
Pada 1970, FKGUI menempati gedung baru berlantai empat untuk kegiatan dental dan non-dental . Baru pada 1972, semua perkuliahan dan poliklinik dipusatkan di gedung ini, kecuali bagian Ilmu Bedah Mulut yang berada di RSCM. Berbagai bantuan pun mengalir ke FKGUI berkat jasa Prof. Dr. Sumantri Brodjonegoro (alm) sebagai Rektor UI. Di sisi lain, FKGUI juga berpartisipasi dalam Proyek Pedesaan UI melalui Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Serpong di Tangerang pada 1976. Pada 1978, FKGUI mendapat tambahan lagi gedung baru berlantai empat.
Dalam bidang pendidikan, sejak 1973, FKGUI tiap dua tahun sekali mengadakan Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran Gigi dengan jumlah peminat mencapai ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Kemudian pada 1977, FKGUI berhasil menyusun Tujuan Pendidikan Fakultas yang diperlukan bagi pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi di UI. Sementara untuk meningkatkan profesionalitas, FKGUI mengirim stafnya untuk mengikuti pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. FKGUI juga mengadakan pendidikan tambahan bagi dokter gigi diluar FKGUI. Seiring dengan bertambahnya fasilitas dan penyempurnaan dalam sistem pendidikan di FKGUI, jumlah mahasiswa baru FKGUI pun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
VISI :Menjadi Fakultas Kedokteran Gigi yang terkemuka di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian / pelayanan masyarakat dengan keterpaduan dan otonomi sebagai strategi pengembangannya.
MISI :

  • Menghasilkan lulusan yang memenuhi standar internasional, berkemampuan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran gigi serta menerapkan dengan memperhatikan perubahan sosio-ekonomi budaya dalam komunitas yang beragam.
  • Menghasilkan, mengembangkan, dan mengamalkan karya-karya penelitian dan teknologi kedokteran gigi.
  • Mewujudkan pelayanan kedokteran gigi yang berkualitas.
TUJUAN :Meningkatkan reputasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia untuk menjadi Fakultas Kedokteran Gigi yang setara dengan Fakultas Kedokteran Gigi lainnya di Asia Tenggara. Menghasilkan kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar global, dengan kualitas riset yang bertaraf internasional serta menghasilkan produk riset pengabdian dan pelayanan yang bermutu guna peningkatan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang dapat mendukung daya saing nasional.